Monday, September 30, 2013

Olimpiade Sains Nasional Fisika

 Olimpiade Sains Nasional (OSN)

Salah satu arah kebijakan program pembangunan pendidikan nasional dalam bidang pendidikan salah satunya adalah mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin, secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai usaha proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal. Misi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem dan iklim pendidikan national yang demokratis dan bermutu, guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Mutu sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai strategi, peningkatan mutu diarahkan untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dasar, penguasaan bahasa asing dan penanaman sikap dan perilaku yang mencerminkan budi pekerti. Era globalisasi memberikan inspirasi positif dalam masyarakat internasional. 

Sebagai bagian dari masyarakat internasional, masa depan Indonesia sangat membutuhkan kemampuan kompetitif di kalangan pelajar untuk bersaing secara sehat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah memfasilitasi kegiatan kegiatan yang mengarah pada kreativitas siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan lomba-lomba baik yang berskala nasional seperti Olimpiade Sains Nasional maupun tingkat international seperti International Physics Olympiad (IPhO), International Chemistry Olympiad (IChO), International Mathematics Olympiad (IMO), International Biology Olympiad (ISO), International Olympiad in Informatics (IOF) dan International Astronomy Olympiad (IAO). 

OSN Fisika 
Tahapan tahapannya :
1. Seleksi Fisika Tingkat Kabupaten/Kota
- Sekolah akan memilih [seleksi]  siswa-siswa SMA terbaik di bidangnya untuk mengikuti seleksi Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten (dilaksanakan di bulan April)
- Soal-soal Olimpiade Tk Kabupaten adalah soal fisika bidang Mekanika (Kinematika - Dinamika ; translasi dan rotasi). Masih terdapat angka
2. Seleksi Fisika Tingkat Provinsi
-Peserta pra-olimpiade yang lulus seleksi tingkat kabupaten/kota (batas nilai tertentu) berhak mengikuti seleksi Olimpiade Fisika Tingkat Provinsi (dilaksanakan bulan Juni)
- Soal-soal Olimpiade Tk Provinsi adalah soal fisika teori bidang Mekanika (Kinematika - Dinamika ; translasi dan rotasi). Lebih pada variable.
3. Seleksi Fisika Tingkat Nasional
- Peserta olimpiade fisika yang lulus seleksi tingkat provinsi (batas nilai tertentu atau perwakilan tiap provinsi) berhak mengikuti seleksi Olimpiade Fisika Tingkat Nasional (dilaksanakan Agustus/September di salah satu kota di Indonesia)
- Soal-soal Olimpiade Tingkat Nasional terdiri dari
* Soal Teori : Fisika Mekanika yang lebih kompleks + Listrik Magnet
* Soal Eksperimen : Fisika Mekanika
4. Seleksti 30 Besar Nasional
- Dari Olimpiade Fisika Tingkat Nasional, akan dipilih 30 peserta terbaik untuk dibina dan diseleksi di Pusat Pelatihan Olimpiade Fisika – Tangerang selama 4 minggu. (Oktober/November)
- Materi pelatihan 30 besar adalah Listrik dan Magnet
- Seleksi/tes akan dilakukan tiap akhir pekan
5. Seleksi Asian Physic Olympiad (APho)
- Dari 30 besar nasional, akan dipilih 8-10 untuk dibina selama [kurang lebih] 6 bulan untuk mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Fisika Tingkat Asia Pasific yang diselenggarakan di negara-negara APhO.
- Materi meliputi semua bidang Fisika [Mekanika, Listrik-Magnet, Termodinamika, Osilasi Gelombang, Optik, dan Fisika Modern/Kuantum]
- Soal Olimpiade:
* 3 buah soal teori
* 2 buah soal eksperimen
6. Seleksi Olimpiade Fisika Internasional (IPhO)
- Peserta terbaik di ajang Olimpiade Fisika Asia akan dipilih mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi Fisika SMA paling gengsi di dunia yakni Olimpiade Fisika Internasional / International Physic Olympiad di salah satu negara IPhO.
- Indonesia akan mengirimkan 5 siswa terbaik Fisika di ajang ini
- Jenis dan jumlah soal sama dengan APhO.

Contoh Soal OSN Fisika :
 

 

Monday, September 23, 2013

Fisika Itu Ga Susah Loh..

Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian  dalam menemukan  suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta  membuat  peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing)  beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1.     Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh:  Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.

Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya.  Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir diatas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2.     Manfaatkan pengertian konsep fisika  yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju  5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan?
3.     Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 ,  2  , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.  Hindari angka-angka koma atau pecahan agar  konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh:  dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4.     Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.
5.     Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika.  Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak orang maka sedang diusahakan agar hasil penelitian ini dapat dituliskan dalam bentuk buku pelajaran Fisika Gasing SMP dan Fisika Gasing SMA